Apakah Itu Zaman Glasial Dan Interglasial?

Jakarta - Periode glasial merupakan masa ketika suhu worldwide menurun dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini menyebabkan peningkatan luas es di wilayah kutub dan gletser gunung. Sementara itu, periode interglasial adalah masa ketika suhu global lebih hangat yang terjadi antara zaman es.

Dilansir dari Energy Education and learning, College of Calgary, perbedaan utama lainnya antara zaman glasial dan interglasial adalah perubahan permukaan laut. Selama zaman glasial, permukaan laut turun rata-rata 100 m karena air menguap dan disimpan di gletser serta lapisan es yang tumbuh. Sedangkan di zaman interglasial, permukaan laut naik karena lapisan es dan gletser mencair sehingga menghasilkan peningkatan volume air laut.

Namun, karena pembakaran bahan bakar fosil yang mengakibatkan peningkatan pemanasan worldwide, lapisan es mencair dengan lebih cepat setiap tahun. Saat ini, sedang berlangsung zaman interglasial panjang dan tidak typical yang disebut Holosen.

Holosen telah berlangsung selama hampir 11.000 tahun. Sejumlah peristiwa pembekuan pun terjadi sejak masa 2,58 juta tahun yang lalu hingga saat ini. Peristiwa-peristiwa pembekuan ini dipisahkan oleh periode-periode interglasial.

Perubahan kondisi Bumi yang luar biasa akibat adanya masa glasial dan interglasial terjadi pada masa pleistosen. Adapun istilah pleistosen berasal dari bahasa Yunani, yakni "pleistos" yang berarti paling dan "kainos" yang berarti baru.

Selama masa pleistosen, lapisan es meluas dari Antartika dan Greenland sehingga lapisan es muncul di tempat-tempat lain. Adapun dampak utama dari zaman es adalah erosi dan deposisi material di benua-benua, perubahan aliran sungai, munculnya jutaan danau, perubahan tingkat permukaan laut, kemunculan danau pluvial, dan angin yang tidak regular.

Dilansir dari Live Scientific research, di masa pleistosen, benua-benua telah berpindah ke posisi mereka saat ini. Pada satu titik selama zaman es, lapisan es menutupi seluruh Antartika, sebagian besar Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan wilayah kecil di Asia. Sisa-sisa gletser zaman es pun masih dapat dilihat di beberapa bagian dunia, termasuk Greenland dan Antartika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Bulan Bercincin Hiasi Langit Malam di Depok, Apakah Ada Suatu Pertanda?

BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi Ekstrem di Sejumlah Wilayah Pesisir Indonesia

BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi Menjelang Gerhana Matahari Total