Ada Beberapa Gerhana Yang Akan Terjadi Pada Tahun 2022, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Beragam fenomena astronomi, termasuk gerhana matahari dan gerhana bulan, akan kembali terjadi di tahun 2022. Namun, adakah gerhana yang bisa diamati di Indonesia tahun 2022 ?

Terdapat empat gerhana yang akan terjadi tahun 2022, namun tidak semua dari gerhana yang terjadi tersebut dapat disaksikan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Andi Pangerang.

"Ada empat gerhana yang terjadi di tahun 2022 mendatang, termasuk 8 November 2022 (yang mana bisa disaksikan dari Indonesia),"kata Andi saat dihubungi wartawan, Jumat (31/12/2021).

Gerhana matahari

Terdapat dua gerhana matahari yang akan terjadi, yaitu pada 30 April 2022 dan 25 Oktober 2022

Gerhana matahari pada 30 April 2022

Pada momen ini, terjadi gerhana matahari sebagian, dengan maksimum sebesar 64 persen. Gerhana ini tidak bisa disaksikan di Indonesia, dengan hanya bisa dinikmati di Cile, Argentina, pulau-pulau kecil seperti Georgia Selatan, Kepulauan Sandwich selatan dan Tierra del Fuego, dan Samudera Pasifik bagian tenggara.

Gerhana matahari pada 25 Oktober 2022

Sementara itu, akan kembali terjadi gerhana matahari sebagian, dengan maksimum 86,2 persen di Rusia bagian barat. Gerhana matahari ini kembali tak dapat disaksikan di Indonesia. Peristiwa tersebut hanya bisa dinikmati di beberapa wilayah dunia, seperti:

  • Greenland
  • Islandia
  • Rusia bagian barat
  • Beberapa kota di Spanyol bagian timur laut dan utara seperti Andorra, Bilbao, Barcelona, Valencia, Zaragoza, Santander, Leon, Xixon (kecuali Portugal dan beberapa kota Spanyol seperti Sevilla, Malaga, Madrid, Cordoba, Valladolid, Salamanca, Ciudad Real dan Cartagena tidak mengalami gerhana)
  • Tunisia
  • Libia
  • Mesir
  • Ethiopia
  • Eritrea
  • Somalia
  • Timur Tengah Asia Tengah (bekas negara-negara Uni Soviet)
  • India
  • Pakistan
  • Nepal
  • Bangladesh

  • Gerhana bulan

    Sementara itu, gerhana bulan total akan terjadi dua kali di tahun 2022. Gerhana Bulan Total amount pada 8 November, menjadi salah satu gerhana yang dapat diamati di Indonesia tahun 2022 mendatang.

    Gerhana bulan total amount 16 Mei 2022

    Gerhana bulan total ini tak bisa terlihat di Indonesia, dan hanya dapat disaksikan di beberapa negara lain. Adapun fase penumbra berlangsung pukul 01.32.05 UT hingga 06.50.49 UT (selama 5 jam 18 menit 44 detik) dan fase umbra: 02.27.52 UT hingga 05.55.07 UT (selama 3 jam 27 menit 15 detik).

    Sementara itu, fase total berlangsung pukul 03.29.03 UT hingga 04.53.55 UT, selama 1 jam 24 menit 52 detik, dan puncak gerhana terjadi pukul 04.11.28 UT. Sebagai informasi, UT merupakan universal time, yang ebih lambat 7 jam dari WIB, 8 jam dari Wita dan 9 jam dari WIT. Berikut daftar negara yang dapat menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total ini:.

    Perlu diketahui, beberapa negara seperti Ukraina, Belarus, Estonia, Lithuania, Latvia, Turki bagian timur, Arab Saudi bagian timur, Suriah, Yaman bagian timur, Irak, Iran bagian barat hanya mendapatkan fase penumbranya saja sebelum bulan terbenam ketika matahari terbit.

    "Selandia Baru, Tuvalu, Fiji, Tonga, Samoa Barat juga dapat menyaksikan gerhana bulan total pada 16 mei mendatang ketika bulan terbit saat matahari terbenam,"ujar Andi. Sedangkan untuk negara-negara seperti Vanuatu, Kepulauan Solomon, Kiribati dan Kepulauan Marshall hanya dapat menyaksikan fase penumbra saja.

    Gerhana bulan total pada 8 November 2022

    Gerhana bulan total yang terjadi pada 8 November 2022 dapat disaksikan di Indonesia. Fenomena ini mempunyai durasi overall selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbra selama 3 jam 39 menit 50 detik.

    Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusal bulan sebesar 0,2570. Gerhana bulan tahun 2022 yang akan terjadi pada November mendatang itu termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

    Berikut waktu dan wilayah Indonesia yang dapat teramati untuk setiap kontak gerhana:

  • Kanada
  • Amerika Serikat, kecuali Alaska
  • Meksiko
  • Amerika Tengah
  • Amerika Selatan
  • Greenland
  • Islandia
  • Sebagian besar Eropa, kecuali Finlandia, Swedia bagian utara
  • Afrika
  • Timur Tengah, kecuali Oman bagian timur, Georgia bagian timur dan Iran bagian timur.

  • - Awal penumbra

    Fase ini terjadi pukul 15.02 WIB, 16.02 Wita, dan 17.02 WIT, yang tidak dapat teramati di seluruh wilayah Indonesia.

    - Awal sebagian

    Fase awal sebagian terjadi pukul 16.09 WIB, 17.09 Wita, dan 18.09 WIT, dapat diamati di Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, dan Kepulauan Tanimbar.

    - Awal total

    Fase awal total terjadi pukul 17.16 WIB, 18.16 Wita, dan 19.16 WIT, yang dapat diamati di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kaltara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kapuas Hulu.

    - Puncak gerhana

    Puncak gerhana terjadi pukul 18.00 WIB, 19.00 Wita, dan 20.00 WIT, yang dapat diamati dari seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

    - Akhir total

    Fase akhir total terjadi pukul 18.41 WIB, 19.41 Wita, dan 20.41 WIT, yang dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

    - Akhir sebagian

    Fase akhir sebagian akan terjadi pukul 19.49 WIB, 20.49 Wita, dan 21.49 WIT, dan dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia.

    - Akhir penumbra

    Akhir penumbra terjadi pukul 20.56 WIB, 21.56 Wita, dan 22.56 WIT, yang dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia. Sebagai informasi, gerhana bulan total yang dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, Malam Tahun Baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032, dan 18 Oktober 2032.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Fenomena Bulan Bercincin Hiasi Langit Malam di Depok, Apakah Ada Suatu Pertanda?

    Fenomena Unik : Terjadi Hujan Es di Serang Banten

    BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi Ekstrem di Sejumlah Wilayah Pesisir Indonesia